Text
GENDER DALAM PENDIDIKAN (Studi Analisis Terhadap Posisi Perempuan dalam Pembelajaran di MA. An-Najah I Karduluk Pragaan Sumenep Tahun 2011-2012)
ABSTRAK
Khotimah, 2012, “GENDER DALAM PENDIDIKAN (Studi Analisis Terhadap Posisi Perempuan dalam Pembelajaran di MA. An-Najah I Karduluk Pragaan Sumenep Tahun 2011-2012)” Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah, Pembimbing: Dra. Hj. Mariatul Qibtiyah Harun, AR., M.Ag.
Kata Kunci: Gender, Perempuan, Pendidikan dan Pembelajaran.
Eksistensi perempuan mulai dulu sampai sekarang masih memunculkan diskursus yang tak kunjung usai, hal tersebut pada dasarnya berawal dari masalah sosial budaya di suatu wilayah, termasuk juga di desa Karduluk Pragaan sumenep. Di desa ini ada beberapa permasalahan yang masih kerap kali dihadapi oleh perempuan, permasalahan itu terkait dengan iklim sosial dan masalah ekonomi. Pada masalah sosial sampai saat ini kebanyakan masyarakat Karduluk masih punya pola pikir kalau anak perempuan sudah berumur 19 tahun ke atas belum menikah atau bertunangan, maka para orang tua sudah mulai khawatir anaknya takut menjadi perawan tua, sehingga kebanyakan masyarakat menikahkan anaknya setelah tamat SMA atau bahkan sebelum mengenyam SMApun sudah dinikahkan. Kemudian yang kedua, jika masyarakat dihadapkan dengan masalah ekonomi, maka mereka lebih memprioritaskan anak laki-laki dalam mengenyam pendidikan, pertimbangannya adalah meskipun anak perempuan sekolah tinggi-tinggi, pasti pada akhirnya masih tergantung pada suami. Dari dua faktor tersebut terkadang merambah kepada lingkungan sekolah, pihak sekolahpun terkadang juga menempatkan posisi perempuan pada kelas nomor dua atau subordinat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana keberadaan sekaligus posisi perempuan dalam pendidikan di MA. An-Najah I khususnya ketika dalam kegiatan pembelajaran, agar nantinya dapat diketahui sebenarnya seperti apa kualitas perempuan dalam bidang pendidikan di MA. An-Najah I karduluk.
Berdasarkan atas konteks di atas, maka ada tiga permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana sistem pembelajaran yang diterapakan di MA. An-Najah I Karduluk. Kedua, bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran di MA. An-Najah I Karduluk. Ketiga, bagaimana poisisi perempuan dalam pelaksanaan pembelajaran di MA. An-Najah I Karduluk.
Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Sumber datanya meliputi manusia dan non manusia, prosedur pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, uraian rinci, analisis kasus negatif, dan triangulasi.
Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa: Pertama, sistem pembelajaran yang diterapkan di MA. An-Najah I adalah sistem terpadu, yaitu menjabarkan kurikulum nasional (KTSP) dan kurikulum lokal (pesantren). Cara pengaplikasian dalam kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan (PAIKEM) yang dipadukan dengan aspek-aspek pembelajaran yang inklusif gender dengan menggunakan beragam metode dan media yang efektif dan menyenangkan. Kedua, peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator (penyemangat), direktor (pengarah), evaluator, yang diberikan kepada seluruh siswa dengan tanpa ada yang merasa terdiskriminasi. Ketiga, Posisi siswi perempuan dalam pelaksanaan pembelajaran di MA. An-Najah I setara dengan laki-laki, artinya siswi perempuan juga diberi akses/kesempatan dalam berpartisipasi untuk sama-sama aktif pada setiap kegiatan pembelajaran, bahkan untuk perempuan diberikan kegiatan khusus untuk lebih meningkatkan kreatifitasnya mengingat siswi perempuanlah notabene yang berprestasi dan lebih punya semangat besar dalam belajar, walaupun dari segi kuantitas siswi perempuan di MA. An-Najah I lebih sedikit dari siswa laki-laki.
Agar program yang dilaksanakan oleh lembaga berjalan sesuai dengan harapan, maka diperlukan kesungguhan dari semua pihak. Kepada kepala MA. An-Najah I Karduluk disarankan untuk senantiasa mengevaluasi pelaksanaan sistem pembelajaran agar dapat diketahui hal-hal yang menjadi kekurangan lembaga, dan kemudian mengadakan pembenahan-pembenahan atas kekurangan yang ada demi penyempuarnaan kualitas pendidikan MA. An-Najah I Karduluk. Kepada guru, siswa, dan masyarakat untuk senantiasa memperlakukan siswa laki-laki maupun perempuan secara adil sesuai dengan kekhasan mereka, karena penghargaan diri dan kepercayaan diri siswa laki-laki dan perempuan turut dipengaruhi oleh perlakuan guru, siswa, dan masyarakat atas diri mereka.
Tidak tersedia versi lain